• Mon. Nov 11th, 2024

kisah horor

tentang kisah horor

Alpha

Bydatang303

Oct 30, 2024

Huft, sekolahku jadi amat membosankan ketika sahabatku tidak masuk. Aku yakin, kalian juga pernah merasakannya, sekolah jadi sangat flat.

Aku merebahkan diriku di atas kasur menatap langit-langit kamar yang berwarna putih. Sehari serasa setahun saat sahabatku tidak masuk. Hmm… Tadi sih, kata guru, dia tidak memberikan kabar sama sekali kenapa dia tidak masuk, sehingga dicap alpha. Dia kenapa ya? Apa dia sakit? Atau ada acara keluarga? Tidak seperti biasanya, biasanya dia selalu memberitahuku alasannya tidak masuk, dan selalu mengabariku jika hari ini dia akan tidak masuk.

Aku membuka telegram dan kulihat sahabatku terakhir online pukul 12 malam, wah, rupanya dia mencoba begadang. Sahabatku ini sangat anti dengan begadang. Ia sangat suka tidur dan sangat tidak tahan begadang, tumben sekali dia begadang.

Aku memutuskan untuk mengechatnya. “Eh lu kenapa gak masuk dah?” Ketikku, lalu aku mengirimnya.
Centang satu.

Aku mematikan ponselku. Kembali menatap langit-langit kamar lagi, tanpa sadar, aku terlelap.

Aku sedang berada di puncak mimpiku saat aku merasakan getaran di tanganku. Oh, ada pesan telegram masuk. Rupanya dari sahabatku yang alpha tadi. “Hehe iya gue lagi sakit.” Ketik temanku itu, langsung aku membuka telegram, dia juga sudah mengirim pesan baru lagi. “BTW hari ini ada PR gak?” Tanyanya lewat Chat. “Sakit apa tuh? Kok lu gak bilang?” Ketikku.

Aku lalu mengetik lagi. “BTW hari ini gak ada PR kok.” Aku menjawab pertanyaannya. “O gitu.” “Hehe iya.” 2 pesan yang aneh dari sahabatku.. Hmm… Aku merasa janggal. “Lu gpp?” Tanyaku lagi. “GPP.” Jawabnya. Hmm, benar-benar aneh, tapi, ya sudahlah, mungkin karena dia sedang sakit. Aku mematikan ponselku lagi dan mulai memejamkan mataku lagi.

Setidaknya 10 menit sampai aku mendengar ada yang mengetuk jendela kamarku.
Siapa ya? Aku melirik ke arah jendela kamarku.

Seorang pria dengan hoodie hitam membawa kepala sahabatku yang alpha itu beserta ponselnya.
Sementara di belakangnya, seorang wanita tanpa kepala dengan piyama putih penuh bercak darah berdiri.

Baik, aku tahu alasan kamu tidak masuk sekarang, akan kusampaikan besok. Tenang saja, sahabatku.

Tamat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *