Gadis Hujan

Tik tik tik
Hujan malam ini menambah kesunyian, jalan ini begitu sepi, hanya beberapa kendaraan yang lewat. Aku berteduh di halte sambil menunggu bus malam.

Di bawah lampu terlihat ada seorang gadis muda menggunakan payung merah maron, dia berjalan menuju kemari, lalu dia duduk di sampingku.

Hening.
Itu yang kurasa saat ini, sebagai cowok aku mencoba berkenalan dengan dia.
“Hmm, nona siapa namamu?” tanyaku
“Raina, kalau kamu?”
“Ziko, Kamu kerja di daerah sini ya?”
“Iya, Di O’land”
Ternyata dia bekerja dia toko kue tak jauh dari kantorku.

Kami berbincang bincang cukup lama, ternyata bus tumpanganku datang.
“Aku duluan ya” ucapku sambil tersenyum.
Kami tidak satu bus, karena rumah kami tak searah.

22.45
“Huh, malam ini hujan lagi” keluhku
Tak tak tak
Suara seseorang berjalan kearahku. Terlihat gadis itu lagi dengan payungnya, dia tersenyum.
“Kamu tiap hari pulang malam ya?”
“Aku selalu disini kalau hujan turun” dia menatap lurus kedepan
“Kenapa” tanyaku
Dia hanya diam dan terus memandang jalan yang sunyi.

“Hmm, kamu apa nggak takut malam malam sendirian gitu? kenapa gak nyuruh jemput orangtuamu? Kamu kan cewek, nanti kalau ada apa apa gimana?” tanyaku
“Aku selalu sendirian selalu kesepian dan tidak ada yang peduli denganku”
Dia mendunduk
“Um maaf ya, kalau kamu kesepian aku akan menghiburmu dan menemanimu Raina”
“Benarkah Ziko? Janji?”
“Janji, Aku selalu menemanimu”
“Selamanya?”
“Selamanya Raina”
Busku sudah datang, dan segera ku bergegas pulang.

Tak terasa sudah 3 malam ini kami ketemu di halte ini di bawah derasnya hujan. Kami sudah mulai akrab ternyata dia orang yang asik

22.45
“Hmm, malam ini langit cerah, banyak Bintang” ucapku dalam hati
Jalan yang biasanya sepi, kini sudah banyak kendaraan yang masih lalu lalang.
Sudah 10 menit disini, kok tidak biasanya gadis itu tidak kemari.
“Apa dia udah pulang duluan ya” gumamku
Tiba tiba aku teringat sesuatu ‘Aku selalu disini saat hujan turun’ ucapan itu terus terngiang di telingaku.
Apa maksudnya coba?

12.30
Saat ini waktu makan siang di Kantorku, aku berniat makan siang di toko kue O’land.
Aku ingin bertemu dengan Raina, dan mempertanyakan kenapa dia kemarin malam tidak ke Halte.

Kringg. Suara bel pintu toko berbunyi ketika aku memasukinya. Segera ku duduk dan seorang pelayan cantik menghampiriku, aku memesan sepotong chococake dan segelas coklat panas.

Tak lama kemudian pesananku datang,
“Halo nona, Boleh aku tanya sesuatu” ucapku
“Iya silahkan”
“Apakah disini adakah pelayan yang bernama Raina”
“Iya ada, tap..”
“Dimana dia sekarang?” tanyaku bersemangat. Pelayan itu lalu duduk di kursi depanku, dia menunduk
“Sebelumnya saya minta maaf tuan, sebenarnya Raina sudah meninggal”
Terlihat bulir air mata menetes di pipinya. Aku kaget dan tak percaya

“Dia dulu sangat menyukai hujan, mungkin sekarang tidak. Waktu itu, satu minggu yang lalu, saat kota ini hujan deras dia pulang dari Toko larut malam. Dia berniat naik bus, aku sudah memperingatinya agar tidak pulang sendirian, dia orang yang egois dia tetap bersikeras. Raina saat itu dihadang oleh preman kota ini, lalu ia dirampok dan dibunuh secara mengenaskan. Dengan wajah hancur sampai hampir tak dikenali dan kaki patah sebelah, huhuhu” Pelayan itu menangis di hadapanku, tak terasa badanku lemas dan kakiku bergetar hebat. Ingin rasanya ku menangis sejadi jadinya.

Malam harinya aku seperti biasa menunggu bus sendiri, malam ini tidak hujan tetapi juga tak begitu terang.
Gerimis pun datang, entah kenapa saat itu aku merinding.

Tak tak tak
Suara itu? Seseorang sedang mendekat kepadaku, Tak berani ku menoleh menatapnya.
Tiba tiba suara itu hilang, kucoba melihat lihat keadaan sekitar, mataku melihat gadis di seberang jalan sana di bawah lampu redup. Mukanya hancur tak dapat kukenali, rambut yang begitu kotor, dan kakinya patah. Dia berusaha berjalan ke arahku dengan kaki satunya terseret di Aspal itu, aku berjalan mundur.
Dia tertawa nyaring
“Hahaha. Masihkah kau mau menemaniku Ziko? Hahaha”
“Mana Janjimu Ziko? HAHAHAHA”
Saat itu aku sudah tak sadarkan diri.

“Ziko Ziko bangun” Banyak orang di sekitarku, ternyata aku ada di rumah sakit
“Kenapa aku ada disini?”
“Semalam kau pingsan di jalan dekat Halte. Aku membawamu pulang, dan kau masih pingsan cukup lama aku lalu membawamu ke Rumah Sakit” Jelas Bapak warga Daerah Kantorku
“Terimakasih ya pak”

Setelah sembuh total, kujalani aktivitas seperti biasa dan sekarang semua karyawan dipulangkan Sebelum jam 22.00. Teror Gadis Hujan ini terus berlanjut sampai sekarang.

Tamat


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *