Namaku sinta, gadis bungsu dari 2 saudara. Aku terlahir seperti telah diberi anugerah oleh tuhan dengan bisa melihat meraka yang kalian anggap tiada, iya, aku sudah biasa melihat meraka yakni “hantu”.
Tok… tok.. tok terdengar pintu kamarku diketuk
“siapa?” tanyaku
Tok… tok. masih terdengar pintu dan tidak menyaut.
Aku beranjak bangkit dari ranjang dan perlahan berjalan ke arah pintu, “siapa?” Tanyaku kembali
Tetapi tetap saja tidak ada sautan.
“kreekkk.. pintu kamar kubuka perlahan…”
“DOOOORRRRRR” tiba-tiba kakakku mengagetkanku dari balik pintu.
“ya allah, gus gak lucuu!” bentakku marah bercampur kesal.
“hahahahaha… Kenapa kamu kagett ya?, haha lagian bangun lagi kamu tau sekarang sudah mau magrib, gadis pamali kalo tidur saat magrib. Hu!” omel kakakku
“iya, ya oke maaf sekarang aku mandi habis tadi aku tuh capek banget”. Jawabku sewot
Hmm, ya aku memang tertidur siang tadi akibat kelelahan melamar kerja. sejak lulus sma 3 bulan lalu aku mencoba mencari kerja dengan rindo. dia adalah kekasihku yang selalu menemaniku sampai saat ini. Dia saat ini masih kuliah semester 3, di jurusan arsitek, kami sudah menjalani hubungan 2 tahun. Sikapnya sangat dewasa sedangkan aku yang manja merasa sangat nyaman di dekat dia.
3 Hari kemudian
“iya benar ini saya sendiri dengan sinta, oh.. benarkah.. oke makasih pak, iya pak. oke besok saya bisa. iya pak terimakasih..” kututup ponselku “yes, yes alhamdulillah aku diterima kerja horeee” aku lompat-lompat berjingkrakkan di atas kasur saking senangnya.. degg “tapi tunggu itu siapa diatas lemari?” aku melihat sekilas tadi ada seorang duduk di atas lemari kamarku saat aku melompat-lompat tadi. “astagfirullah ini siang bolong loh apa lagi ya aku lihat, aduh…” dengan perasaan yang tak karuan akupun mencoba perlahan menoleh kembali ke arah lemari yang posisinya ada di belakang badanku.
Dan ternyata…
“KYAAAAAAAAAAA” Aku menjerit kaget, histeris, teriak sejadi jadinya ternyata benar, yang duduk itu adalah tamu yang tidak diundang, kuntilanak nangkring di atas lemari dengan kaki uncang-uncang dengan santainya… lalu hilang sekejap mata.
Sudah terbiasa aku begini, sudah sering lihat tapi masih kaget kalo berjumpa. huft.. namanya mereka kalau datang kadang tiba-tiba, kadang sekelabat lewat. Ada yang biasa saja ada pula yang menampakkan wajah yang menyeramkan.
Oiya aku mau bercerita dahulu sewaktu aku kecil, ibuku saat itu sedang duduk di sebuah kursi taman, karena kami kecapaian waktu itu, sehabis perjalanan dari pasar. Tempat duduknya itu terlihat usang tak terurus, ibuku duduk dan menyuruhku duduk pula di sampingnya tapi aku tidak mau, waktu itu aku masih smp umurku sekitar 15 tahun.
“sin duduk sini samping mama”. ajak ibuku
“tidak mau mah. Ada orang geh” ucapku
Saat itu aku melihat ada seorang ibu hamil duduk di samping ibuku itu, dia meringis kesakitan dan berwajah sangat pucat, bibir biru,
“kenapa sin gak mau duduk samping mama?”
Aku jelaskan ke ibu kalau ada ibu hamil kasihan kondisinya seperti butuh pertolongan. Mendengar hal itu dari mulutku ibu langsung menarikku pergi buru-buru beranjak pergi dari situ. karena kenyataannya ibuku tidak melihat seorangpun disitu.
Ibuku pernah stress menghadapi kelainan pada diriku ini, aku dianggap sakit jiwa oleh tetangga dan saudaraku karena sering ngomong sendiri, tiba-tiba nangis tanpa sebab kadang tertawa terbahak-bahak sendiri tanpa teman di sampingku. waktu itu, aku selalu diejek anak gila. tapi aku menyadari karwna meraka tidak tau yang sebenarnya, mereka tidak mengerti apa yang aku lakukan dengan teman teman aku bocah-bocah dari alam lain, merekalah yang menemaniku waktu itu.
Lalu ibuku memutuskan untuk mengobatiku ke ustad dan dibawa ke orang pintar yang mengerti dengan hal mistik begini.
Sewaktu Libur kelulusan smp aku diajak ke tempat nenek untuk berobat dan setelah diobati aku sudah agak tenang dengan gangguan gaib yang selalu mengganggu, dan tidak separah dulu.
Aku senang bisa pulang kampung disana, pemandangan sangat asri, indah, suasana sejuk, dengan hamparan sawah dan pepohonan yang rindang pokoknya aku senang.
“sin mandi di kali yuk!” ajak si surti temanku di kampung
“iya aku mau”
Di kali saat itu ramai sekali banyak anak-anak sedang mandi, para ibu sedang mencuci pakaiannya dan tunggu.
Aku melihat sesosok buaya yang juga ikut mandi. “Para ibu di sebelah utara kok ada keanehan?” benakku bertanya
Astaga mereka para buaya tetapi berbadan manusia.
—
Hari ini, hari pertamaku kerja. Di sebuah klinik kecantikan ternama di kotaku
Dan ku berharap hari-hariku di kantor bisa menyenangkan dan bisa bekerja dengan sebaik mungkin.
“hallo… do, jemput saya sekarang di kantor” ucapku
“oke tunggu ya sayang”.
Kami memutuskan tidak langsung pulang, makan malam sambil menikmati suasana malam sepertinya menyenangkan.
Sewaktu dalam perjalanan di atas motor, dari kejauahn ku seperti melihat seorang cowok di pinggir jalan di tangannya seperti membawa benda seperti helm.
Motor yang kunaiki semakin mendekat, dan semakin mendekati seorang itu, dan aku pun sepertinya tertarik untuk mengamati dan penasaran ingin melihatnya dari dekat.
Perasaan aneh menyelimuti, perasaan angker di tubuh ini semakin terasa setelah motor yang kunaiki dan tubuh seorang itu berpapasan.
‘ya allah orang itu membawa kepalanya sendiri di tangan kirinya, wujudnya sangat menyeramkan dengan kondisi kepala buntung penuh tetesan darah berceceran di tubuhnya, bau amis darah sepertinya menempel di tubuhku menyengat sangat menyengat..’ aku terus beristighfar setelah melihat penampakan ini.
Aku pun Memeluk rindo erat Dan menyuruh rindo agak mengebut karwna jujur aku syok melihatnya aku takut, takut sekali. Tubuh ini gemetar, panas dingin rasanya..
Ya allah.. mungkin anugerah dari engkau ini adalah kelebihan yang ada pada diriku.. semoga mereka semua lebih tenang dan aku percaya aku tidak sendiri. di luar sana banyak manusia-manusia seperti diriku. Diberi kemampuan yang senantiasa diliputi kecemasan dan ketakutan.
Tapi sesungguhnya tuhan ada senantiasa melindungi para umatnya, dan terutama satu hal manusia adalah makhluk yang tercipta, dengan derajat yang lebih tinggi dari mereka.
Tamat
Leave a Reply