Temani Aku

Temani Aku

Hari ini Nanda pergi ke sekolah dengan wajah murung, bagaimana tidak teman temannya akhir akhir ini sering mengejeknya dengan julukan gendut. Nanda juga kesal karena teman sebangkunya yang baik hati itu pindah sekolah sehingga Nanda harus duduk sendirian.

Suatu hari Nanda terpilih menjadi Duta Adiwiyata di sekolahnya, akibatnya Nanda harus pulang terlambat. Karena malas Nanda akhirnya izin pulang lebih dulu dan tidak ikut diskusi adiwiyata.

Nanda berjalan di lorong sekolah yang menuju parkiran sepeda. Lorong itu gelap dan menakutkan. Nanda merinding ketakutan “Ih… dingin banget takut deh mana gak ada orang lagi” ucap Nanda sambil berlari mengambil sepeda.

Ketika Nanda hendak menuntun sepeda keluar gerbang terdengar suara orang memanggilnya “Nanda… kak.. Nan.. daaakk” suaranya jelas sekali dan seperti tercekik, tengkuk Nanda terasa dingin, ia lalu menoleh ke belakang. Di belakangnya ada sosok menyeramkan dengan mata melotot dan leher yang putus.
Brukkk.. Nanda tak sadarkan diri.

Nanda bermimpi melihat sosok yang ia temui tadi. Nanda menangis ketakutan.
“Tenang aku tidak akan menyakitimu aku hanya kesepian, tolong temani aku” Ucap sosok tersebut dengan suara serak.
“Gak aku gak bisa temani kamu, dunia kita berbeda” Teriak Nanda.
Sosok itu menangis tangisannya menyayat hati
“Maafkan aku” ucap Nanda.
Lama kelamaan tangisan itu berubah menyeramkan dan membuat Nanda menangis ketakutan.

“Nan bangun Nan” Ucap Desti temannya sesama Duta.
Nanda membuka matanya perlahan ia lalu berteriak “Aaakh” teriaknya
“Apaan sih Nan? bikin kaget aja deh” Tanya Nessa wajahnya panik.

Nanda lalu menceritakan semua yang terjadi, teman temannya lalu mengantarnya pulang dan kegiatan diskusi adiwiyata pun ditunda.

Tamat


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *